Jumat, 18 Agustus 2017

Penjelasan Alquran dan Sains Tentang Bagaimana Rasa Air Hujan

Rasa pada air hujan secara alamiah memang terasa tawar dan merupakan air yang paling bersih. Hal itu pun telah dijelaskan di dalam Alquran.

Dalam Surah Al Waqi’ah Ayat 68-70 menyebutkan,”Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya? Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?”

Begitupun yang berada di buku ‘Sains dalam Alquran’ yang ditulis oleh Nadiah Thayyarah, yakni jika bukan karena rahmat dan anugerah Allah, tentu air hujan akan berubah menjadi asin. Sehingga, tidak bisa dimanfaatkan oleh manusia, hewan, dan binatang.

Jadi bagaimana air hujan dapat terbentuk dan turun ke Bumi? Air tawar bergerak dalam ruang lingkup atmosfer. Jika ada zat-zat yang mencemarinya, baik yang berupa karbon monoksida, karbon dioksida, nitrogen, maupun zat-zat pencemar yang lain, maka ketika air itu turun dalam bentuk hujan, ia akan mengalir sekali lagi dalam bentuk hujan asam.

hujan

Sebab, sebagian besar oksida itu ketika mengalir di dalam air akan berubah menjadi zat asam yang berdampak terhadap bebatuan dan makhluk-makhluk hidup. Faktanya, ada banyak pengaruh negatifnya terhadap manusia.

Sebab itu, Allah menganugerahkan kepada manusia suatu proses yang alamiah. Anugerah tersebut adalah uap air yang bersumber dari air lautan, samudera, dan daratan, serta melalui proses fotosintesis juga pernapasan tetumbuhan.

Uap air kemudian naik dan menebal, lalu turunlah air yang bersih. Di antara hal-hal yang perlu diperhatikan ialah bahwa zat asam ini terbentuk dalam ukuran yang kecil ketika terjadi petir. Rahmat Allah menakdirkan zat asam ini terbentuk dalam jumlah kecil dan tidak banyak serta tidak mengganggu kesehatan manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar