Rabu, 22 Juni 2016

Yaghfur, Kisah Keledai yang bunuh diri karena ditinggal Rasulullah

Setelah Nabi Muhammad SAW wafat seluruh jazirah Arab bersedih. Bukan hanya keluarga dan sahabat, melainkan juga hewan tunggangan beliau ikut sedih dan putus asa.

Diceritakan Sibel Eraslan dalam buku Fatimah Az-Zahra, suatu ketika cucu Rasulullah Hasan dan Husein tergopoh-gopoh menemui ibundanya Fatimah Az-zahra. 

"Ibunda... Yaghfur... hewan tunggangan kakek," kata Hasan kepada ibunya. 

Yaghfur
"Hewan tunggangan kakek, yang dibawa saat pergi ke Quba. Kami pergi mencarinya...." tambah Husein. 

Keduanya tidak bisa melanjutkan kata-kata dan malah menangis. Fatimah langsung memeluk keduanya. Ya, Yaghfur telah hilang dan entah dimana rimbanya.

Ternyata jauh di sana, Yaghfur membenturkan kepalanya kemana-mana. Dia tidak mau makan dan minum dan hanya menangis. Dia berjalan tak tentu arah sampai akhirnya nekat menerjunkan diri ke dalam sumur kering, gelap dan dalam. Di dasar sumur itu lah jasa Yaghfur bersemayam. 

Tahu akan kejadian tragis itu keluarga Ali bin Abu Thalib berusaha menguatkan anak dan istrinya. Meskipun terkadang air mata mereka tak tertahankan karena rindu yang dalam akan Rasulullah SAW.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar